PENGERTIAN EVALUASI KURIKULUM
Kurikulum merupakan bagian dari pendidikan
dalam lingkup yang luas. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan. Mengevaluasi keberhasilan sebuah pendidikan
berarti juga mengevaluasi kurikulumnya.
Hal ini berarti bahwa evaluasi kurikulum merupakan bagian dari evaluasi
pendidikan, yang memusatkan perhatiannya pada program-program untuk peserta
didik. Kurikulum sebagai program belajar untuk belajar siswa perlu dievaluasi
sebagai bahan balikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat, anak didik serta pengembangan ilmu dan teknologi. Hasil evalausi
kurikulum bermanfaaat bagi penentu kebijakan dalam menentukan keputusaqn untuk melakukan perbaikan
ataupun perubahan kurikulum.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses pengembangan kurikulum, baik
dalam pembuatan kurikulum baru, memperbaiki kurilkulum yang ada atau menyempurnakannya.
Sebelum suatu kurikulum diberlakukan secara nasional, diperlukan adanya fase
pengembangan dimana kurikulum yang baru tsb dirancang dengan cermat dan
diuji-cobakan dalam lingkungan terbatas, sebelum akhirnya diputuskan untuk
disebarluaskan ke semua lembaga pendidikan. Ada juga yang menyebutkan fase ini
sebagai fase perintisan (pilot study). Berbagai upaya perlu dilakukan selama
fase pengembangan, termasuk ke dalamnya evaluasi dan perbaikan. Melalui fase
pengembangan, kurikulum yang baru tsb
akan disesuaikan terlebih dahulu berdasarkan hasil evaluasi, sebelum
diberlakukan dalam sistem yang ada. Uraian singkat di atas mengimplikan
pentingnya fase ini dalam keseluruhan kegiatan pengembangan kurikulum.
Evaluasi yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung
terwujudnya fase pengembangan ini dengan efektif dan bermakna. Dari hasil-hasil
evaluasi ini lah pihak pengembang dapat mengadakan perbaikan dan penyesuaian
sebelum kurikulum yang baru tsb terlanjur disebarluaskan secara nasional.
Dengan demikian apa sesungguhnya yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum
itu?, untuk mengetahui makna evaluasi kurikulum kita cermati terlebih dulu
pegertian ‘evaluasi’. Menurut Olive (1983) evaluasi adalah alat untuk
menentukan keputusan apa yang perlu dikembangkan dan untuk memberikan dasar
efek-efek yang berkembang. Sedangkan menurut Hamid Hasan (1988:13). Evaluasi
adalah suatu proses pemberian pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangankan tersebut dapat berupa orang,
benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu, dengan berdasarkan
kepada kriteria-kriteria tertentu agar tidak dilakukan asal saja. Tanpa kriteria yang jelas apa yang dilakukan bukanlah suatu proses
yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi.
Senada dengan pendapat tersebut, Nana Sudjana (1988: 127) menjelaskan bahwa
evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu, yang
dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan mengumpulkan data/ informasi
yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek
evaluasi, seperti program, prosedur, usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil
program dan lain sebagainya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka
evaluasi berkaitan dengan proses sekaligus alat untuk menentukan nilai sesuatu
beradasrkan kriteria tertentu yang berfungsi sebagai bahan masukan untuk
menentukan sebuah keputusan.
Kurikulum memiliki dimensi yang luas karena mencakup banyak hal.
Aspek-aspek kegiatan kurikulum dimulai dari perencanaan, pengembangan komponen,
implementasi serta hasil belajar dianggap sebagai ruang lingkup kajian evaluasi
kurikulum. Dengan demikian, evaluasi kurikulum mencakup semua aspek tersebut,
artinya bahwa evaluasi kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap
kurikulum secara keseluruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang
luas (ideal curriculum) maupun
lingkup mikro (actual curriculum)
dalam bentuk pembelajaran.
Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah
memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan
kurikulum. Indikator keberhasilan kurikulum mencakup (1) indikator keberhasilan
sosialisasi kurikulum, (2) indikator keberhasilan penyusunan silabus, (3) indikator
keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester, (4) indikator keberhasilan
penyusunan rencana pembelajaran, (5) indikator keberhasilan penyusunan bahan
ajar, dan (6) indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
Evaluasi pelaksaaan kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dan proses pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan
kurikulum, kemampuan dan kejauhan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber
belajarnya. Hasil evaluasi pelaksanaaan kurikulum dapat digunakan oleh
pengambil keputusan untuk menentukan kebijaan pendidikan pada tingkat pusat,
daerah dan sekolah untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan hasil yang lebih
optimal. Hasil tersebut dapat juga digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan
pelaksanaan pendidikan di daerah dalam memahami dan membantu meningkatkan
kemampuan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode, dan perangkat
pembelajaran yang sesuai.
What is a Baccarat? | Worrione
BalasHapusBaccarat is a very 바카라 popular poker deccasino game in casino gambling. Baccarat is a variation on the 1xbet French French version.