Sabtu, 14 Januari 2012

EVALUASI, PENILAIAN, PENGUKURAN, DAN TES


EVALUASI, PENILAIAN, PENGUKURAN, DAN TES


Banyak orang yang mencampuradukkan pengertian evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment), padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda.

Evaluasi adalah “kegiatan mengidentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru. (Depdiknas, 2006).

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa.

Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan bila seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. “Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada siswa pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. (Depdiknas, 2006).

Pembahasan mengenai evaluasi kurikulum tidak terlepas dari beberapa istilah yang senada bahkan sering dipertukarkan maknanya, yaitu evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes. Apakah sama makna keempat istilah tsb? Dilihat dari padanan kata, evaluasi berasal dari Bahasa inggris yakni yakni “evaluation” sedangkan penilaian disebut juga “assessment”, pengukuran adalah “measurement” sedangkan tes dalam bahasa inggris disebut “test”.

Tes adalah suatu alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus, terlihat dari konstruksi butir soal yang digunakan, jenis pertanyaaan yang diberikan, serta penyelenggaraannya yang diatur secara khusus. Aspek yang ditespun terbatas mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, hasil dari tes tsb biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, artinya kualitas sesuatru yang dites dilambangkan dengan angka. Angka yang diperoleh kemudian diolah lebih lanjut untuk keperluan pengukuran dan evaluasi. Harus diakui bahwa tes adalah pengumpul data evaluasi yang paling tua dan penting. Tes dibangun atas dasar teori pengukuran, bagaimana tes dibuat harus memenuhi standar validitas (kesahihan) dan reliabilitas (kerandalan).

Pengukuran merupakan istilah lain yang digunakan orang secara tidak tepat untuk menggantikan istilah evaluasi. Menurut Ahmann dan Glock (1963:11) dalam buku “evaluating pupil growth”: …in the last analysis measurement is noly a part, although a very substansial part of evaluation. It provides information upon which an evaluation can be based… educational measurement is the process that attempts to obtain a quatified representation of degree to which a trait is possessed by a pupil.

Ahmann dan Glock ini menyatakan bahwa pengukuran adalah bagian dari evaluasi yang memberikan informasi lebih jelas, pengukuran adalah proses yang bertujuan untuk menetapkan kualifikasi yang sesuai dengan tingkatan yang telah dicapai oleh peserta didik. Dari beberapa pengertian yang ada sangatlah jelas bahwa pengukuran merupakan suatu set aturan mengenai pemberian angka terhadap hasil suatu kegiatan pengukuran yang biasanya dilakukan dengan menggunakan tes. Hal ini membuktikan bahwa baik tes maupun pengukuran sangatlah berpengaruh besar terhadap evaluasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar